Aku Dalam Dekapan Do’a Mu
Saat aku lelah langkah kakiku terhenti, menarik nafas
sejenak agar tak tergesa-gesa. Aku memutar balik haluanku, untuk berjalan
kebelakang dan kembali pulang. Saat pelajaran didunia yang membuatku merasa tak
sanggup untuk menghadapinya, aku berjalan tertatih untuk pulang. Penuh peluh
dan isak tangis menyertai langkahku untuk pulang, kembali dalam dekap hangatmu.
Kamu adalah rumah dalam hidupku, kamu adalah cahaya yang
selalu menerangi jalanku dalam kefanaan dan kegelapan dunia. Kamu teristimewa
yang ada dihatiku dan tak akan pernah terhapuskan, karena kamu separuh jiwaku.
Saat aku berlari menghampirimu, lalu kamu mendekapku dengan
hangat dan penuh rasa cinta dan kasih, kamu menenangkanku, kamu usap air
mataku, kamu memberikanku kekuatan untuk bisa berjalan kedepan lagi dan
melewati pelajaran dunia yang sulit itu. Kamu meyakinkan aku bahwa aku bisa
menghadapi semua pelajaran kehidupan ini.
Aku mendekapmu dengan erat, menatap matamu dan yakin akan
do’a mu itu, “Nak, kamu pasti bisa!!
Selalu ada do’a mama menyertaimu”. Dengan mata berkaca-kaca aku menatapmu
dan kembali bangkit berdiri untuk berjalan kedepan lagi.
Tanpamu aku bukanlah siapa-siapa, aku akan melukiskan senyum
indah yang terpancar dari wajahmu maaa, semuanya yang aku lakukan untuk mama.
Terimakasih untuk do’a dan dekapan hangatmu.
Tertanda
Anak Bungsu Yang Sangat Mencintaimu