Selasa, 30 April 2013

Kisah si Penyair

Dipandangnya langit senja yang indah dari balik jendela,, warna awan yang jingga karna sinar matahari yang sedikit demi sedikit akan terbenam.. Senja kala ini sangat indah,, tapi tak sama dengan hatinya yang sedang kelabu...

Dirinya termenung menyaksikan senja,, raut wajahnya menggambarkan kesedihan yang tak bisa ia ungkapkan,, memikirkan sesuatu yang ia sendiri tak tau apa itu..
Bimbang,,,, hanya itu yang bisa ia rasakan...

Angin senja berhembus sangat lembutt,, lirih dingin menyapa,, namun tetap dirinya tak merespon itu,, hanya sebuah pena dan kertas buram yang menjadi temannya..

Pena menari-nari diatas kertas buram itu,, kata demi katapun terangkai untuk menutupi batinnya yang terluka..
Mencoba untuk membuat hatinya bahagia...

Detik demi detikpun berlalu,, sehingga malam pun tak lagi menjadi sebuah misteri.. Rupanya si penyair begitu pandai menyembunyikan perasaannya.. Ia tak ingin banyak orang yang tau,, membisu adalah jalan yang ia pilih,, jalan yang tak bisa dipahami oleh orang lain... 




Salam

AAS

2 komentar: